Melanjutkan kajian dampak ekonomi COVID-19 di Sulawesi Selatan, tim peneliti LOGOV Celebes secara spesifik mengkaji lebih dalam terkait bagaimana dampak ekonomi dari COVID-19 di Kota Makassar. Hal ini mengacu pada urgensi dimana Kota Makassar sebagai pusat penyebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan, yang juga merupakan representasi provinsi karena memiliki share mayoritas terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.
Secara umum, kajian ini memberi dukungan empiris kepada Pemerintah Kota Makassar agar dapat segera mengusulkan penetapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Makassar. Hal ini mengacu pada temuan kajian yang melaporkan bahwa penerapan PSBB secara cepat justru lebih 'menguntungkan' secara ekonomi. Apalagi kajian dari tim gabungan UNHAS juga menujukkan bahwa tanpa ada intervensi yang tegas dan cepat, jumlah kasus positif di Sulsel dapat mencapai 143.390 orang, dimana puncak pandemi akan terjadi pada bulan Mei. Hal ini perlu menjadi perhatian serius.
Secara lebih rinci, kajian ini memberi gambaran terkait bagaimana dampak COVID-19 terhadap pertumbuhan ekonomi, indikator pembangunan (tingkat pengangguran terbuka dan angka penduduk miskin), sektor-sektor terdampak, berapa biaya jaring pengaman sosial (JPS) yang dibutuhkan, ruang fiskal, dan bagaimana persepsi masyarakat Kota Makassar terhadap kegentingan COVID-19 dan kebijakan penanganan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota.
Dalam mendiseminasi hasil kajian yang telah dilakukan, tim peneliti LOGOV Celebes telah menjabarkan hasil kajiannya ke dalam dua bahan, yaitu mini paper dan materi powerpoint, yang dapat diakses dengan mengunduh lampiran di bagian bawah (kolom kuning) halaman ini.