Desentralisasi (fiskal) di Indonesia menarik untuk diamati karena berbagai alasa. Pertama, Indonesia merupakan salah satu negara yang relatif baru dalam mempraktekkan sistem desentralisasi, namun pada tahap awal implementasinya dinilai sebagai "big-bang decentralization" (dentuman besar desentralisasi). Kedua, sumber pertikaian antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah tampaknya lebih banyak berada di area desentralisasi fiskal daripada desentralisasi politik dan desentralisasi administrasi. Ketiga, format desentralisasi fiskal (terutama menyangkut transfer fiskal dan penyerahan kewenangan di sisi penerimaan) belum sepenuhnya mencerminkan relasi yang ideal antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, paling tidak menurut perspektif daerah.
Buku ini tidak menyediakan jawaban cerdas atas sebuah pertanyaan paling fundamental: apakah desentralisasi (fiskal) yang dipraktekkan di Indonesia saat ini akan sanggup meredam sentimen kedaerahan, mengeliminasi rasa ketidakpuasan daerah, memperbaiki kualitas layanan publik, dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas anggaran? Meskipun demikian, buku ini menyediakan berbagai informasi dan fakta menarik serta sejumlah catatan kritis mengenai praktek desentralisasi fiskal di Indonesia.