Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang diduga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya jumlah mahar/hadiah perkawinan. Studi ini menggunakan sampel individu perempuan (N=1.532) dari data The Indonesia Family Life Survey (IFLS) yang tinggal di tujuh provinsi di Indonesia bagian timur.
Dengan menggunakan regresi multivariat, hasil studi ini menemukan bahwa status ekonomi keluarga perempuan dan tingkat pendidikan perempuan berpengaruh positif terhadap jumlah mahar/hadiah perkawinan. Faktor geografis, suku, dan agama juga dapat menjelaskan variasi jumlah mahar/hadiah perkawinan pada masyarakat di Indonesia bagian timur. Perempuan yang menikah di provinsi NTT secara rata-rata menerima mahar/hadiah perkawinan yang lebih tinggi dibanding sebagian besar provinsi lainnya di Indonesia. Sementara itu, perempuan yang beragama Islam juga secara rata-rata memperoleh mahar yang lebih tinggi dibanding penganut agama lainnya. Suku Bugis-Makassar-Toraja memperoleh jumlah mahar yang lebih tinggi dibanding suku Ambon, tapi tidak berbeda dengan suku Jawa. Hasil studi ini menyediakan bukti ilmiah terhadap opini yang berkembang di masyarakat mengenai alasan tingginya mahar/hadiah perkawinan.
Penjelasan lebih lengkap dapat diunduh pada lampiran di bawah ini.